Sabtu, 13 Maret 2010

Aku dan Mayat

Adalah hidup. Kehidupan yang telah kita jalani, ada yang 5 tahun, 10, 17, 25,30,60 dan ada juga yang seratus tahun. Rata- rata jatah hidup umat Nabi Muhammad S.A.W adalah 60 sampai 65 dan paling panjang 80 tahun, lebih dari itu sudah termasuk langka. 
Jum'at, tepatnya tanggal 12 Mareet 2010  jam 19:30 WIB handpone saya berdering, segera saya angkat, dan ternyata kawan lama satu bendera di salah satu perusahaan suwasta di jakarta. Berita duka, mertua teman saya itu telah meninggal dunia satu jam  yang lalu. Segera selepas sholat isya' saya berta'ziah ke tempatnya. Sesampai di sana, teman-teman yang yang lain sudah tiba. seperti biasa ucap salam , bertemu tuan rumah juga tak lupa membuka penutup mayat dan berdo'a. Selesai membaca surat yasin, saya segera bergabung dengan tema-teman di luar. sekedar ngobrol dan minum air.
Malam semakin larut, satu persatu tamu meninggalkan tempat dan pergi entah ke mana, tinggal saya dan dua teman yang masih bertahan. Suasana semakin semakin sepi, hening. kebisingan yang tadi terasa, kini berganti senyap dan dingin. di dalam rumah tak terdengar orang membaca do'a, tentu hal ini tak biasa bagi saya, karena sepengetahuan saya jika ada orang meninggal itu biasanya di bacakan ayat-ayat Al Qur'an, tapi mengapa ini kok sepi?.
Adalah bertanya kepada teman saya : "kok gak ada yang ngaji?", dia jawab:"ini saya baru mau nyari orang". dalam hati saya banyak sekali pertanyaan uang mau saya ajukan, tapi saya tahan karena menurut saya bukan waktu yang tepat untuk itu. Karena suasana sudah sepi, sedikit kesulitan juga dia  untuk mendapatkan orang. Ahirnya saya saya bilang nanti giliran saya tengah malam. mendengar itu temean saya sangat senang. 
Mengangkat tangan dan di sana saya menyaksikan pukul 00:00. tiba saatnya saya memenuhi janji. segera mengambil wudlu dan duduk bersila di samping mayat.
saya mulai dengan bersahadat dan bersholawat, selanjutnya saya membaca surat Yasin. satu jam sudah saya mengaji tapi masih sendiri. dua jam sudah berlalu namun keadaan masih seperti satu jam lalu, hingga terdengar adzan subuh keadaan tetap tak beerubah, sekor masih satu-satu, aku dan mayat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar