Rabu, 21 April 2010

Komunikasi


       Ketika Allah membuka Hidayah ke dalam "Hati". Hilangkan rasa takut tersesat didalam menempuh jalan ruhani. Bekal kita adalah tauhid, lambungkan jiwa melayang menuju Allah, dekatkan dan berbisiklah dengan kemurnian hati. Jangan menghadap dengan konsentrasi pikiran, sebab kita akan mengalami pusing dan tegang. Usahakanlah tubuhmu rileks dan pasrah, biarkan hati bergerak menyebut Asma-Nya yang Maha Agung, ajaklah perasaan dan fikiran untuk hadir bersujud dihadapan-Nya. Jangan hiraukan kebisingan di luar, usahakan hati tetap teguh menyebut nama Allah berulang-ulang, sampai datang ketenangan dan hening serta rasa dingin didalam kalbu.
        Jika kita mengalami pusing dan penat, berarti  berdzikir kita menggunakan kosentrasi di dalam fikiran, maka ulangi dengan cara berkomunikasi didalam jiwa/hati. Mohonlah kepada Allah agar dibukakan hati dan dimudahkan menempuh jalan menuju makrifat.
        Biasanya, ketika kita mendapatkan ketenangan dan kekhusyu'an didalam berkomunikasi dengan Allah, mula-mula hati menjadi sangat terang, mudah sekali menangis haru tatkala kita menyebut Asma-Nya. Kita tidak kuasa membendung air mata ketika shalat, membaca Al Qur'an dan melihat keagungan Allah yang lain. Hati sering bergetar manakala kita berhadapan dengan-Nya, badan turut berguncang dan berat dirasa seakan ada yang mendorong untuk bersujud dan menangis, keihsanan dan tauhid kepada Allah bertambah kuat, keyakinan bertambah lekat, serta perubahan demi perubahan didalam kalbu semakin terlihat. Perilaku kita akan dibimbing perilaku hati yang semula kaku dan cenderung kasar berubah dengan sendirinya menjadi lembut. yang semula saat sholat fikiran turut melayang-layang, berubah menjadi kekhusyu'an dan terasa nikmatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar